Oleh: sigit | 5 Mei 2010

Pengertian Profesi dan Profesionalisme

Mengapa manusia harus bekerja? Apakah hanya untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhannya saja? Atau terdapat alasan lainnya sehingga manusia bekerja di dalam hidupnya? Pertanyaan demi pertanyaan tersebut perlu dilontarkan untuk memahami hakikat manusia sebagai mahluk pekerja terlepas sebagai usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Profesi merupakan bagian dari pekerjaan tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staf administrasi tidak masuk ke dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staf administrasi seseorang bisa dari berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman sedangkan akuntan merupakan profesi karena untuk menjadi seorang akuntan harus berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman beberapa tahun di kantor akuntan.

Dengan demikian, profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan keterampilan tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja yang terlebih dahulu menguasai keterampilan tersebut dan terus memperbarui keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.

Seorang pelaku profesi haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya.
  2. Mampu mengubah ilmu menjadi keterampilan.
  3. Selalu menjunjung tinggi etika dan integrasi profesi.

Selanjutnya, seseorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Untuk menjadi seseorang yang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap sebagai berikut:

  1. Komitmen tinggi.
  2. Tanggung jawab.
  3. Berpikir sistematis.
  4. Penguasaan materi.
  5. Menjadi bagian masyarakat profesional.

Seseorang yang menjalani sebuah profesi memiliki keterikatan dengan sebuah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi orang yang menjalani profesi tersebut. Sistem norma, nilai dan aturan ini dinamakan kode etik.

Tujuan kode etik adalah agar pelaku profesi tersebut dapat menjalankan tugas dan kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pemakai jasa profesi tersebut. Adanya kode etik akan melindungi dari perbuatan-perbuatan yang tidak profesional.

1. Etika (pengertian, tujuan dan penilaian)

Etika adalah ilmu yang membahas baik dan buruknya perbuatan manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Tujuan manusia mempelajari etika adalah untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang waktu tertentu. Dalam sederhananya, penilaian baik yaitu apabila sesuatu yang dilakukan itu mendatangkan rahmat dan memberikan perasaan senang atau bahagia. Sedangkan, penilaian buruk yaitu bila perbuatan yang dilakukan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

2. Profesi

Belum ada kesepakatan mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan atau tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”.  Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.

3. Ciri khas suatu profesi menurut artikel dalam International Encyclopedia of Education, antara lain:

    1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas.
    2. Suatu teknik intelektual.
    3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
    4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
    5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan.
    6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri.
    7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
    8. Pengakuan sebagai profesi.
    9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi.

Hubungan yang erat dengan profesi yang lain.

Oleh: sigit | 20 Desember 2009

Middleware, OSGi, AMI-C & JCP

Middleware

Tujuan Umum

Middleware adalah perangkat lunak (software) komputer yang menghubungkan komponen perangkat lunak atau aplikasi. Perangkat lunak ini terdiri dari serangkaian pelayanan yang mengizinkan bermacam-macam proses berjalan dalam satu atau lebih mesin untuk dapat saling berinteraksi satu sama yang lainnya. Lambat laun teknologi ini menyediakan kemampuan interoperabilitas yang mendukung pada perpindahan ke arsitektur distribusi yang berhubungan, yang biasanya sering digunakan untuk mendukung dan menyederhanakan kerumitan, aplikasi terdistribusi. Termasuk didalamnya, web server, aplikasi server dan peralatan sama yang mendukung pengembangan dan pengantaran aplikasi. Middleware secara khusus menjadi bagian dari teknologi informasi modern berbasis XML, SOAP, web service dan pelayanan berbasis arsitektur. Middleware berada diantara aplikasi perangkat lunak yang mungkin bekerja pada system operasi yang berbeda. Middleware serupa dengan middle layer dari sebuah tiga baris sistem arsitektur tunggal, kecuali usahanya melewati bermacam-macam system atau aplikasi. Contohnya perangkat lunak EAI (Enterprise Application Integration), perangkat lunak telekomunikasi, monitor transaksi dan perangkat lunak pemesanan dan pengantrian.

Lingkungan Komputasi Middleware

Pelayanan middleware menyediakan banyak set fungsi dari aplikasi antarmuka pemogramanan yang mengizinkan sebuah aplikasi untuk:

  • Menemukan tempat melewati jaringan secara transparan sehingga dapat menyediakan interaksi dengan service atau aplikasi lainnya.
  • Mandiri dari service jaringan.
  • Dapat dipercaya dan selalu tersedia.

Middleware menawarkan beberapa keuntungan unik dari technologi untuk bisnis dan industri. Sebagai contoh, sistem database tradisional biasanya diletakan dalam lingkungan yang dekat dimana pengguna mengakses sistem menggunakan jaringan terbatas atau intranet. Dengan perkembangan fenomena dari World Wide Web, pengguna dapat mengakses database secara virtual dengan berbagai macam jenis akses dari belahan dunia manapun. Middleware mengalamatkan masalah dari berbagai level interoperbilitas diantara struktur database yang berbeda. Middleware memfasilitasi akses transparan untuk melegalkan sistem manajemen database (DBMS) atau aplikasi lewat sebuah web server tanpa memperhatikan karakteristik spesifik database. Perusahaan bisnis sering menggunakan aplikasi middleware untuk menghubungkan informasi dari database departemen, misalnya daftar pembayaran, penjualan, dan penghitungan atau database haouse dalam lokasi geografi yang bermacam-macam. Dalam tingginya kompetisi komunitas kesehatan, laboratorium membuat luas penggunaan dari aplikasi middleware untuk data mining, sistem informasi laboratorium (LIS) cadangan, dan untuk menggabungkan sistem selama proses penggabungan dua rumah sakit. Middleware menolong menjembatani jarak pemisah antara LIS dalam bentuk baru jaringan kesehatan mengikuti proses pembelian rumah sakit. Pengembang jaringan wireless dapat menggunakan middleware untuk menghadapi tantangan penggabungan dengan sensor jaringan wireless (WSN) atau teknologi WSN. Pengimplementasian sebuah aplikasi middleware mengizinkan pengembang middleware untuk menyatukan sistem operasi dan perangkat keras dengan berbagai macam aplikasi yang tersedia. Middleware dapat menolong pengembang perangkat lunak menghindari penulisan antarmuka program aplikasi (API) untuk setiap pengendali program, dengan cara melayani sebagai sebuah antarmuka pemograman yang berdiri sendiri untuk setiap aplikasi yang dibuat.

Contoh Middleware

Perusahaan besar yang menyediakan perangkat lunak middleware antara lain, IBM, Red Hat dan Oracle Corp. Axway, SAP, TIBCO, Informatica, Pervasive dan webMethods merupakan vendor yang mengkhususkan diri pada penyediaan web berbasis tools middleware. Yayasan Apache Software dan konsorsium ObjectWeb memberanikan diri untuk melakukan pengembangan pada middleware opern source. Arsitektur Microsoft .NET “Framework” sejatinya merupakan contoh middleware.

OSGi (Open Service Gateaway Initiative)

Merupakan serangkaian spesifikasi yang mendefinisikan sebuah sistem komponen dinamik untuk Java. Spesifikasi ini memungkinkan sebuah model pengembangan dimana aplikasi (secara dinamis) disusun dari bermacam komponen (yang dapat digunakan ulang) berbeda. Spesifikasi OSGi memungkinkan komponen untuk menyembunyikan implementasi mereka dari komponen lainnya sementara berkomunikasi menggunakan service, dimana objeknya secara khusus dibagi diantara komponen. Model sederhana ini secara mengejutkan telah mencapai efek untuk hampir semua aspek dari proses pengembangan perangkat lunak. OSGi merupakan teknologi pertama yang berhasil memecahkan masalah-masalah nyata dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan sebuah komponen sistem. Pengguna teknologi OSGi melihat pengurangan kompleksitas yang signifikan hampir dalam semua aspek pengembangan perangkat lunak. Kode program yang lebih mudah ditulis dan diuji, dapat dipakai ulang, membangun sistem menjadi lebih mudah, pembukaan yang lebih dapat diatur, bugs yang dapat dideteksi lebih cepat dan runtime yang menyediakan sebuah tanda yang memberitahu apa yang sedang berjalan.

OSGi mempunyai lapisan seperti pada gambar berikut ini:

Lapisan OSGi

  • Bundles

Merupakan komponen OSGi yang dibuat oleh pengembang.

  • Services

Lapisan services menghubungkan bundles dalam sebuah jalan dinamik dengan menawarkan sebuah model mengumumkan-mencari-mengikat untuk menjelaskan objek lama Java.

  • Life Cycle

API yang harus diinstall, dijalankan, dihentikan, diperbarui, dan bundle dihilangkan.

  • Modules

Merupakan lapisan yang menjelaskan bagaimana bundles menjadi sangat penting dan mengekspor kode.

  • Security

Lapisan yang menangani keamanan.

  • Execution Environment

Menjelaskan metoda dan kelas apa yang tersedia dalam platform yang spesifik.

Kolaborasi Antarmuka Otomotif Multimedia (Automotive Multimedia Interface Collaboration/AMI-C)

Kolaborasi antarmuka otomotif multimedia (Automotive Multimedia Interface Collaboration/AMI-C) adalah suatu kelompok yang menciptakan suatu standar umum yang digunakan untuk mengatur bagaimana cara kerja perangkat elektronik seperti komputer, sistem audio dan hiburan lainnya, berkomunikasi dengan kendaraan.

Proses Komunitas Java (Java Community Process/JCP)

Java Community Process (JCP) Program Management Office (PMO) sangat tertarik untuk mengumumkan upgrade ke jcp.org baru-baru ini meluncurkan situs web. Setelah web rumah masyarakat benar-benar dirombak dan dirilis pada bulan Juni 2009, bekerja terus di belakang layar untuk menambah, meningkatkan, dan memperbaiki fungsi dan kegunaannya. Anggota PMO berfungsi sebagai tim proyek untuk mendefinisikan dan menyelesaikan pekerjaan.

Program yang JCP komunitas pengguna telah membantu dalam memberikan umpan balik pada situs web. Banyak fitur baru dan perbaikan bug pada awalnya diusulkan atau diidentifikasi oleh pengguna. Beberapa implementasi tersebut akan segera jelas. Sebagai contoh, semua wiki dan papan sekarang mencakup satu cara bagi pengguna untuk memberikan pendapat mereka yang cepat konten dengan menghadiahi setiap item dengan nilai, dengan memilih jumlah bintang tertentu. Selain itu, semua papan diskusi publik dan wiki termasuk RSS tombol untuk memungkinkan pengguna untuk berlangganan pembaruan konten. Karena pengaturan keamanan dan persyaratan browser, RSS feed fitur ini hanya bekerja jika SSL diaktifkan. Misalnya, fitur RSS melakukan kerja dengan Firefox.
Berbagai bug telah diperbaiki dan navigasi juga telah diperbarui untuk mengatur informasi yang tersedia. Ini adalah langkah inkremental lain sepanjang perjalanan untuk meningkatkan jcp.org. Dalam bulan-bulan mendatang, sebagai masyarakat terus menyarankan perubahan dan perangkat tambahan, upaya akan terus memperbaiki situs. Semua umpan menyimpan program dan JCP jcp.org bergerak maju dan ke atas.

Virtual Machine

Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau system operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut “guest” sementara environment yang menjalankannya disebut “host”. Ide dasar dari virtual machine adalah mengabtraksi perangkat keras dari satu komputer (CPU, memori, disk, dst) ke beberapa environment eksekusi, sehingga menciptakan illusi bahwa masing-masing environment menjalankan komputernya [terpisah] sendiri.VM muncul karena adanya keinginan untuk menjalankan banyak sistem operasi pada satu komputer.Teknologi virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan konsolidasi perangkat keras, memudahkan recovery sistem, dan menjalankan perangkat lunak terdahulu. Salah satu penerapan penting dari teknologi VM adalah integrasi lintas platform. Beberapa penerapan lainnya yang penting adalah:

• Konsolidasi server.

Jika beberapa server menjalankan aplikasi yang hanya memakan sedikit sumber daya, VM dapat digunakan untuk menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut sehingga berjalan pada satu server saja, walaupun aplikasi tersebut memerlukan sistem operasi yang berbeda-beda.

• Otomasi dan konsolidasi lingkungan pengembangan dan testing.

Setiap VM dapat berperan sebagai lingkungan yang berbeda, ini memudahkan pengembang sehingga tidak perlu menyediakan lingkungan tersebut secara fisik.

• Menjalankan perangkat lunak terdahulu.

Sistem operasi dan perangkat lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih baru.

• Memudahkan recovery sistem.

Solusi virtualisasi dapat dipakai untuk rencana recovery sistem yang memerlukan portabilitas dan fleksibilitas antar platform.

• Demonstrasi perangkat lunak.

Dengan teknologi VM, sistem operasi yang bersih dan konfigurasinya dapat disediakan secara cepat.

Kelebihan Virtual Machine (VM)

Teknologi VM memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

• Hal keamanan.

VM memiliki perlindungan yang lengkap pada berbagai sistem sumber daya, yaitu dengan meniadakan pembagian sumber daya secara langsung, sehingga tidak ada masalah proteksi dalam VM. Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.

• Memungkinkan untuk mendefinisikan suatu jaringan dari Virtual Machine (VM).

Tiap-tiap bagian mengirim informasi melalui jaringan komunikasi virtual. Sekali lagi, jaringan dimodelkan setelah komunikasi fisik jaringan diimplementasikan pada perangkat lunak.

Kekurangan Virtual Machine (VM)

Beberapa kesulitan utama dari konsep VM, diantaranya adalah:

• Sistem penyimpanan.

Sebagai contoh kesulitan dalam sistem penyimpanan adalah sebagai berikut: Andaikan kita mempunyai suatu mesin yang memiliki 3 disk drive namun ingin mendukung 7 VM. Keadaan ini jelas tidak memungkinkan bagi kita untuk dapat mengalokasikan setiap disk drive untuk tiap VM, karena perangkat lunak untuk mesin virtual sendiri akan membutuhkan ruang disk secara substansial untuk menyediakan memori virtual dan spooling. Solusinya adalah dengan menyediakan disk virtual atau yang dikenal pula dengan minidisk, dimana ukuran daya penyimpanannya identik dengan ukuran sebenarnya. Dengan demikian, pendekatan VM juga menyediakan sebuah antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang mendasari.

• Pengimplementasian sulit.

Meski konsep VM cukup baik, namun VM sulit diimplementasikan.

Sumber

http://en.wikipedia.org/wiki/Middleware

http://www.osgi.org

http://findarticles.com/p/articles/mi_m0UDO/is_18_12/ai_63667439/

http://www.total.or.id/

Oleh: sigit | 20 Desember 2009

(Penting!)Sedikit Tentang UPS

UPS (Uninterruptible Power Supply) atau yang sering disebut juga CPS (Continuous Power Supply) adalah sebuah alat yang menjaga asupan daya listrik kepada alat-alat yang terhubung dengannya, ketika aliran listrik normal mengalami gangguan. UPS berbeda dengan Power Supply atau generator yang tidak menyediakan perlindungan pada saat terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba. UPS memiliki 3 (tiga) tipe, antara lain:

  • Offline

UPS berjenis ini akan tetap dalam kondisi siaga selama tidak terjadi gangguan listrik normal. Pada saat terputusnya aliran listrik normal atau terjadi penaikan atau penurunan tegangan di atas batas toleransi, UPS ini akan mengambil alih asupan aliran listrik ke perangkat elektronik yang terhubung dengannya. Rata-rata UPS offline mengambil alih aliran listrik apabila terjadi gangguan aliran listrik selama 4 milidetik atau sekitar 0,004 detik sehingga perangkat elektronik belum sempat mengalami gagal daya & mati.

  • Line Interactive

UPS berjenis ini memiliki cara kerja yang tidak jauh berbeda dengan UPS berjenis offline.

  • Online

UPS online menghantarkan daya terus menerus dari baterainya ke perangkat elektronik yang tersambung dengannya, meski aliran listrik normal dan tidak terputus atau mengalami gangguan tegangan. Sementara baterai yang terdapat dalam UPS ini terus menerus diisi (charge) oleh aliran listrik normal. Bila terjadi gangguan aliran listrik normal atau pemadaman, UPS berjenis ini baru akan mengambil alih asupan aliran listrik ke perangkat elektronik.

Mati lampu yang sering kita alami hanya satu dari sembilan jenis gangguan aliran listrik yang dapat merusak alat elektronik kita. Kesembilan jenis gangguan itu antara lain:

  • Power Failure

Adalah terputusnya aliran listrik secara total. Power failure terjadi karena adanya pemadaman aliran listrik dari pusat (PLN) ke rumah-rumah atau dari pusat ke MCB (Miniature Circuit Breaker) yang terpasang pada rumah-rumah.

  • Voltage Sag

Adalah anjloknya tegangan listrik di bawah rata-rata dalam waktu singkat. Gejala yang ditimbulkan antara lain meredupnya lampu pijar, berkedipnya lampu neon sampai bergetarnya gambar di monitor.

  • Voltage Spike

Adalah melonjaknya tegangan dalam waktu singkat. Gejala yang ditimbulkan antara lain, lampu pijar yang tiba-tiba menjadi sangat terang sampai monitor yang menjadi sangat terang sinarnya dalam waktu singkat. Gangguan ini dapa mengakibatkan kerusakan sementara atau permanen pada alat elektronik.

  • Under Voltage

Adalah menurunnya tegangan dalam waktu yang lama. Gejala yang ditimbulkan antara lain meredupnya lampu pijar, kecepatan kipas yang melambat hingga lampu neon yang tidak dapat menyala. Gangguan ini dapat menyebabkan pemanasan berlebihan (overheating) pada alat elektronik yang memiliki motor.

  • Over Voltage

Adalah naiknya tegangan dalam waktu yang lama. Gangguan ini dapat menyebabkan putusnya filament pada bola lampu dan kerusakan permanen pada alat elektronik.

  • Line Noise

Adalah timbulnya distorsi pada gelombang listrik yang bertindihan. Gangguang ini menyebabkan interferensi elektromagnetik pada perangkat elektronik, misalnya getaran pada layar monitor dan bunyi desis pada speaker.

  • Frequency Variation

Atau penyimpangan frekuensi listrik dari standar (50 atau 60 Hz). Gangguan ini dapat menyebabkan motor berputar lebih cepat atau lebih lambat.

  • Switching Transient

Adalah turunnya tegangan dalam waktu yang relative singkat, antara beberapa milidetik sampai detik. Gangguan ini dapat mengakibatkan memory lost, data lost bahkan hang.

  • Harmonic Distortion

Merupakan bertumpuknya beberapa frekuensi listrik pada gelombang listrik. Gangguan ini menyebabkan panas yang berlebih pada kabel dan sekring.

Kemudian bagaimana cara memilih UPS yang baik? UPS sendiri dikategorikan menurut tingkatan gangguan listrik yang dapat diatasi. Pada umumnya produsen UPS menyertakan level gangguan aliran listrik yang dapat diatasi oleh UPS buatannya. Misalnya tertulis level 4, maka UPS tersebut hanya dapat mengatasi gangguan listrik hingga tingkat 4 (tingkat 1, 2, 3 dan 4). Kesimpulannya UPS yang baik ialah UPS yang dapat mengatasi gangguan listrik hingga level 9.

 

Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply

http://www.pcmedia.co.id/Detail.Asp?Id=1958&Cid=22&Eid=51

 

Oleh: sigit | 19 November 2009

Layanan, Interface dan Fitur-fitur Telematika

Awalnya memang sedikit bingung, karena dari semua literatur yang didapat dari ‘Mbah Google’ gak ada 1 pun yang bisa menjelaskan tentang poin-poin yang ada pada silabus pengantar telematika. Maka akhirnya saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang layanan pada telematika. Pada dasarnya telematika, terdapat beberapa layanan. Antara lain:
1.Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan penggabungan dari telekomunikasi digital dan teknologi komputer yang memainkan peran penting dalam komunikasi antar manusia.Ini merupakan klasifikasi dari arus informasi sehingga isi dari presentasi dan informasi tidak tercampur. Huh, tinggi sekali bahasanya tapi masih pada ngerti kan? Layanan informasi mencakup empat hal pola laulintas informasi, antar lain alokasi, pembicaraan, konsultasi dan registrasi.
2.Layanan Keamanan
Merupakan layanan yang menyediakan keamanan informasi dan data. Layanan ini terdiri atas enskripsi, penggunaan protokol, penentuan akses kontrol dan auditin.
3.Layanan Context Aware & Event Base
Di dalam ilmu komputer, terdapat sebuah gagasan yang menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang kemudian diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, istilah context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Empat kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
1. Proximate selection
Proximate selection adalah sebuah teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek (benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
Setidaknya, ada tiga jenis lokasi objek yang bisa ditanamkan ke dalam aplikasi dengan menggunakan teknik ini, yaitu:
1. Perangkat input dan output yang menyediakan penggunaan share lokasi bersama, seperti: penggunaan printer, facsimiles, komputer, video camera, dan lain-lain.
2. Kumpulan objek-objek yang membutuhkan suatu perangkat lunak tertentu untuk saling berinteraksi, misalnya pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan penyatuan dokumen baik antar divisi maupun dalam satu divisi ke dalam suatu database tertentu.
3. Kumpulan lokasi atau tempat yang sering dikunjungi, seperti restoran, night club, pom bensin, mall, dan tempat-tempat lainnya. Dengan adanya inovasi ini tentunya lebih mempermudah user untuk mencari suatu tempat tertentu tanpa harus bergantung kepada yellow pages directori atau bertanya kepada masyarakat sekitar.
2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu contoh kasus sistem context-aware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer A melemah.
3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
4. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
Aturan umum yang harus diisi pada form context-triggered actions :
badge location event-type action
event­-type dapat berupa kondisi : arriving, departing, settleld-in, missing, or attention. Sebagai contoh :
coffee kitchen arriving “play –v 50 ~/sounds/rooster.au”
artinya, ketika siapapun berada di dapur dan menggunakan mesin coffee maker maka alarm rooster sound akan berbunyi.

4.Layanan Perbaikan Sumber

Interface
Pasti kita sering mendengar istilah yang satu ini, gak di bus, di mall, di kampus bahkan sampe di toilet pun barangkali ada orang yang nyebut-nyebut interface tapi apa sih interface itu? Menurut penelusuran tim (udah kayak reportase investigasi) di wikipedia, interface (antarmuka) adalah sebuah titik, wilayah atau permukaan dimana dua zat atau benda berbeda bertemu; dia juga digunakan secara metafora untuk perbatasan antara benda. nah bingung kan? Bentar-bentar, pegangan dulu biar gak pada makin bingung. Ok, kita lanjut. Dalam artinya yang khusus, interface merupakan fungsi atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna. Hmm,,,hubungannya? Pengguna? Trus hubungannya apa? Jadi misalkan ada suatu benda, misalkan kita ambil contoh sebuah hp, sebut saja merk Nokia (eits, gak boleh sebut merk, sensor akh,,,), N**okia (salah lagi deh), Nokia** (ya ampun, kayaknya emang gak bakat jadi tukang sensor). Hp tersebut merupakan hardware dan software yang ada di dalamnya merupakan antarmuka (interface) yang menghubungkan antara pengguna dan Hp-nya. Nah, ngerti kan? Sedangkan, dengan merujuk (kayak udah cerai aja) ke posting saya sebelumnya. Telematika merupakan istilah yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Jadi, kalau digabungkan kedua pengertian tersebut, maka antarmuka telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna. Hmm,,,masih bingung tapi lanjut. Please enjoy the flight.

Fitur-fitur Pada Antarmuka Pengguna Telematika
Setelah kita tahu apa itu antarmuka telematika, maka tim (gak jelas tim apa, padahal yang nulis cuma 1 orang) akan membahas lebih lanjut tentang fitur-fitur yang ada pada antarmuka telematika. Dengan merujuk (ini tulisan udah berapa kali cerai dari penulis sih? Kok dari tadi rujuk melulu?) ke silabus matakuliah telematika yang ada di Universitas Gunadarma, terdapat 6 macam fitur yang terdapat pada antarmuka pengguna telematika. Fitur-fitur itu antara lain:
1.Head Up Display System
Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer (kayaknya jaman dulu sampe sekarang teknologi itu dipakai militer dulu baru di kasih ke orang sipil, trus kapan orang sipil bisa punya teknologi?), sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi lainnya.
2.Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung. Hmm,,ngerti gak? Pasti pusing, sama.
3.Computer Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis. Hmm,,,makin pusing deh tapi tetep dapet ilmu.
4.Browsing Audio Data
5.Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan (hebat, padahal kalo lagi di dikte sama dosen juga kita bisa ngubah suara jadi tulisan). Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.
6.Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.

Oleh: sigit | 12 Oktober 2009

Sistem Penunjang Keputusan

z = 1200000Y1 + 500000Y2
Y1 + 4Y2 ≤ 480
Y1 ≤ 120
Y2 ≤ 30

z = 1200000Y1 + 500000Y2 + 0S1 + 0S2 + 0S3
Y1 + 4Y2 + S1 = 480
Y1 + S2 = 120
Y2 + S3 = 30

var. Z Y1 Y2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -1.2 JT -500RB 0 0 0 0
S1 0 1 4 1 0 0 480
S2 0 1 0 0 1 0 120
S3 0 0 1 0 0 1 30

S1 → 480 : 1 = 480
S2 → 120 : 1 = 120 Baris pivot adalah baris dengan nilai terkecil.
S3 → 30 : 0 = ∞Di sini berarti baris S2 dengan nilai 120.

u/ baris 1 (fungsi tujuan) :
-1.2JT -500RB 0 0 0 0
1.2JT( 1 0 0 1 0 120)
0 -500RB 0 1.2JT 0 144JT

untuk baris 2 (S1) :
1 4 1 0 0 480
-1( 1 0 0 1 0 120)
0 4 1 -1 0 360

untuk baris 4 (S3) :
0 1 0 0 1 30
0( 1 0 0 1 0 120)
0 1 0 0 1 30

var. Z Y1 Y2 S1 S2 S3 NK
Z 1 0 -500RB 1.2JT 0 0 144JT
S1 0 0 4 1 -1 0 360
Y1 0 1 0 0 1 0 120
S3 0 0 1 0 0 1 30

Kemudian cari baris pivotnya kembali :
S1 → 360 : 0 = ∞
S2 → 120 : 0 = ∞
S3 → 30 : 1 = 30 baris pivotnya adalah baris S3

untuk baris 1 (fungsi tujuan) :
-500RB 1.2 JT 0 0 144JT
500RB( 1 0 0 1 30)
0 0 1.2JT 500RB 159JT

untuk baris 2 (S1) :
4 1 -1 0 360
-4( 1 0 0 1 30)
0 1 -1 -4 240

untuk baris 3 (Y) :
0 0 1 0 120
0( 1 0 0 1 30)
0 0 1 0 120

var. Z Y1 Y2 S1 S2 S3 NK
Z 1 0 0 0 1.2JT 500RB 159JT
Y1 0 0 0 1 -1 -4 240
Y2 0 1 0 0 1 0 120
S3 0 0 1 0 0 1 30

A. Latar Belakang

Saat ini, computer dan piranti pendukungnya telah masuk ke dalam setiap aspek kehidupan manusia. Sejak ditemukkannya komputer generasi pertama pada tahun 1941, dunia telah memulai era komputasi. Komputer  pun telah banyak melahirkan banyak bidang baru, salah diantara bidang itu adalah telematika.

Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis,yaitu telematique yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Simon Nora dan Alan Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe yang terbit pada tahun 1978.

Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa Telematics adalah singkatan dari Telecommunication and Informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah telemtika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

B. Perkembangan Telematika

Perkembangan telematika saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada segi hardware, telah banyak bermunculan produk-produk IT muktahir yang lebih kecil, cepat dan efisien dengan format-format unik yang berbeda. Misalnya saja teknologi perakitan prosesor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya serta yang tidak kalah penting adalah tersedianya akses hotspot dimana-mana sehingga hampir setiap orang dapat mengaksesnya. Selain akses point dimana-mana, saat ini masyarakat pun bisa dengan mudah mengakses internet dari rumah maupun kantor dengan jaringan broadband yang disediakan oleh bermacam-macam penyedia jasa internet. Murahnya jasa penyedia layanan internet pun menjadikan perkembangan telematika semakin cepat. Hal ini membuat menjamurnya warung-warung penyedia jasa layanan internet menjamur dimana-mana. Akses masyarakat terhadap internet pun semakin mudah, kini masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mengakses internet kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.

C. Tren Telematika ke Depan

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.

Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.

dikutip dari :

Oleh: sigit | 23 September 2009

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Kategori